Jum'at Agung

Jum'at Agung: Terang telah mengalahkan kegelapan dan kesucian mengalahkan dosa. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,melainkan beroleh hidup yang kekal." Yohanes 3:16.

Jumat Agung, juga dikenal sebagai "Jumat Suci," adalah hari Jumat segera sebelum hari Minggu Paskah. Ini dirayakan secara tradisional sebagai hari ketika Yesus disalibkan. Jika Anda tertarik untuk mempelajari hal ini, silakan baca artikel kami yang membahas berbagai pandangan pada hari apa Yesus disalibkan. Dengan asumsi bahwa Yesus disalibkan dan meninggal pada hari Jumat, haruskah orang-orang Kristen memperingati kematian Yesus dengan merayakannya pada hari Jumat Agung?

Penjelasan tentang bagaimana tanggal perayaan Paskah/Easter ditetapkan


Keempat Injil memperjelas bahwa Yesus disalibkan bersamaan dengan saat perayaan Passover Yahudi (Matius 26: 17-19; Markus 14: 12-16; Lukas 22: 7-15; Yohanes 18: 28,39; 19:14). Keempat Injil juga memperjelas bahwa Yesus telah dibangkitkan dari kematian tiga hari kemudian, pada hari pertama dalam minggu itu (Matius 28:1; Markus 16:2,9; Lukas 24:1; Yohanes 20:1,19) . Maka secara Alkitabiah, kebangkitan Kristus seharusnya dirayakan pada hari Minggu pertama setelah perjamuan Passover Yahudi. Namun, ini tidak terjadi. Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama, setelah bulan purnama pertama setelah vernal equinox (=hari pertama musim semi, tahun ini jatuh pada tanggal 20 Maret 2018). Metode penentuan tanggal Paskah ini sering menghasilkan Paskah sebelum Passover dan / atau jauh dari Passover. Paskah dapat dirayakan kapan saja antara tanggal 22 Maret dan 25 April (tahun ini Minggu Paskah jatuh pada tanggal 1 April 2018).



Dalam sejarah gereja, ada sejumlah besar perdebatan yang menentukan kapan Paskah akan di
rayakan. Sebagai latar belakang, silahkan baca artikel kami tentang asal usul Paskah (Easter). Penetapan tanggal Paskah bersamaan dengan vernal equinox (hari pertama musim semi di Utara) dan bulan purnama tidak ada hubungannya dengan kisah Alkitabiah tentang kebangkitan Kristus atau Passover. Itu adalah praktik berhala, seperti halnya ritual dewi kesuburan musim semi yang oleh Gereja Katolik "diserap" dan dicoba untuk dikristenkan, yang mengakibatkan Paskah dikaitkan dengan vernal equinox dan bulan purnama. Satu-satunya hal yang Alkitabiah mengenai kapan Paskah sekarang dirayakan adalah fakta bahwa Paskah selalu terjadi pada hari Minggu.

Asal Mula Easter

Menanggapi tuduhan bahwa perayaan Paskah adalah kafir karena berasal-mula dari penyembahan dewi Easter. Berikut ini penjelasan tentang asal mula Easter (yang diterjemahkan : Paskah, dalam bahasa Indonesia). Sebelumnya kita telah melihat kata Passover/Paschal juga diterjemahkan Paskah dalam bahasa Indonesia. Baca lagi : Kristus, Anak Domba Paskah kita.



Asal mula Easter sangat meragukan. Seringkali diasumsikan bahwa nama Easter berasal dari tokoh kafir yang disebut Eastre (atau Eostre) yang dirayakan sebagai dewi musim semi oleh bangsa Saxon di Eropa Utara. Menurut teori tersebut, Eastre adalah "dewi timur (dari mana matahari terbit)," simbolnya adalah kelinci (simbol kesuburan), dan sebuah festival bernama Eastre diadakan pada musim semi equinox oleh bangsa Saxon untuk menghormatinya. Teori tentang asal usul Easter ini sangat bermasalah.

Apakah domba Passover/Paschal/Paskah itu? Bagaimana Yesus adalah Anak Domba Paskah kita?

Anak domba Passover adalah hewan yang diperintahkan Allah untuk digunakan sebagai korban di Mesir pada malam hari, ketika Allah membunuh anak-anak sulung dari setiap rumah tangga (Keluaran 12:29). Inilah tulah terakhir yang dikeluarkan Allah terhadap Firaun, dan hal itu menyebabkan Firaun membebaskan orang Israel dari perbudakan (Keluaran 11: 1). Setelah malam yang menentukan itu, Allah memerintahkan orang Israel untuk merayakan Perayaan Passover sebagai peringatan turun temurun yang berlaku selamanya (Keluaran 12:14).


 
Allah memerintahkan setiap rumah tangga orang Israel untuk memilih anak domba jantan berumur setahun yang tidak bercacat (Keluaran 12:5; lihat juga Imamat 22: 20-21). Tiap kepala rumah tangga harus menyembelih anak domba pada senja hari, dengan hati-hati agar tidak ada tulangnya yang patah, dan mengoleskan sebagian dari darahnya ke bagian atas dan sisi kusen pintu rumah. Anak domba itu harus dipanggang dan dimakan (Keluaran 12:7-8). 

Penjelasan tentang perayaan hari Rabu Abu (Ash Wednesday)

Penjelasan tentang perayaan hari Rabu Abu (Ash Wednesday).



Rabu Abu adalah hari pertama Prapaskah (Lent). Nama resminya adalah "Hari Abu," disebut demikian karena praktik menggosok abu tanda salib di dahi seseorang. Karena tepat 40 hari (tidak termasuk hari Minggu) sebelum hari Minggu Paskah (Easter Sunday), hari itu akan selalu jatuh pada hari Rabu-tidak mungkin ada "Kamis Abu" atau "Senin Abu." Alkitab tidak pernah menyebutkan tentang Rabu Abu - dalam hal ini, juga tidak pernah menyebutkan Prapaskah.

Jika Yesus adalah penebus (atonement) kita, mengapa Yesus mati disalib pada saat Passover dan tidak pada hari Penebusan (day of Atonement/Yom Kippur)?


Penjelasan (masih tentang Yudaisme) sehubungan dengan adanya keberatan bahwa korban Passover tidak dianggap sebagai penebus. 

Yohanes 1:29 - Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." Darah anak domba yang dioleskan di kusen pintu pada Passover pertama.  Darah Anak Domba Allah yang tidak berdosa yang membungkus dosa-dosa kita, sehingga kita tidak akan mengalami kematian kedua. Bukan kebetulan bahwa Yesus disalibkan tepat pada hari Passover.


"Jika Yesus adalah penebus (atonement) kita, mengapa Yesus mati disalib pada saat Passover dan tidak pada hari Penebusan (day of Atonement/Yom Kippur)?"

Jawaban: Setiap korban persembahan dalam Perjanjian Lama merupakan type/gambaran Kristus. Anak domba jantan yang dikorbankan pada Passover disebut anak domba Passover/Paschal (Paskah),  adalah type/gambaran Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah. Domba Passover adalah anak domba jantan, tidak bernoda dan tidak bercacat, dan satupun tulangnya tidak boleh dipatahkan. Yesus menggenapi gambaran ini dengan sempurna, Dia adalah Anak Domba Passover/Paskah kita. Saat orang Israel menerapkan darah pengorbanan anak domba itu dalam iman, maka sekarang kita juga menerapkan darah Kristus yang kudus ke "tiang pintu" hati kita. Dengan segala hal, "Kristus, Anak domba Paskah  kita juga telah disembelih." (1 Korintus 5:7).