Kehidupan Doa Daniel

Memasuki tahun baru 2016 ini, Pesan Injil mengajak anda untuk bersama-sama melihat bagaimanakah situasi kehidupan doa anda selama ini. Mungkin sebagian besar kita telah mengetahui, bahwa doa bagaikan nafas rohani kita. Dapat dibayangkan apabila tubuh jasmani tidak bernafas, maka tubuh akan sesak dan akhirnya mati. Demikian pula halnya kerohanian kita, akan menjadi lesu, lemah dan kering. Doa adalah kebutuhan penting bagi orang percaya, untuk berbicara, bercakap-cakap dengan Allah Bapa yang kita kenal di dalam Yesus Kristus. Ingatlah kasih setiaNya, bahwa kita yang percaya telah diadopsi menjadi anak-anak Allah, maka tidak berdoa sama seperti seorang anak yang acuh tak acuh dan tidak menghiraukan ayahnya sendiri. Bukan Allah yang rugi jika kita tidak berdoa, namun kitalah yang rugi karena mensia-siakan kesempatan/kehormatan "berbicara secara dekat" dengan Bapa Surgawi.




"Menjadi seorang Kristen tanpa brdoa adalah tidak lebih daripada menjadi seorang yang hidup tanpa bernapas." -Martin Luther.  Image courtesy: www.spreadJesus.org


Kali ini mari kita melihat bersama bagaimana kehidupan doa seorang tokoh ternama di dalam Alkitab, yaitu Daniel, yang begitu mengagumkan dan perlu kita teladani di dalam kehidupan kita.


Ya, Daniel adalah salah satu pendoa ternama di dalam Alkitab. Sampai-sampai karena ketekunannya dalam berdoa, ia ditangkap dan dihukum. Kita dapat melihat kehidupan doanya dalam Daniel pasal 6 pada ayat kunci yaitu ayat ke 11 (dalam Alkita versi bahasa Inggris ayat 10).

Daniel 6:11 "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."

Garis bawahilah ayat ini! Tuliskanlah dengan huruf besar pada Alkitab anda, "Ayat kunci tentang Doa."


Pertanyaan-pertanyaan:


  • Jika anda ditangkap karena anda seorang yang tekun berdoa, akan adakah cukup bukti untuk menghukum anda
  • Perhatikan bahwa Daniel berdoa ketika berdoa telah dilarang dan telah dinyatakan melawan hukum. Menurut anda, mengapa Daniel terus melanjutkan kebiasaan berdoanya sehari-hari bahkan ketika ia mengetahui bahwa hal itu telah dilarang dan dengan terus berdoa berarti ia membahayakan dirinya? 
  • Apakah Anda memiliki kebiasaan berdoa setiap hari? 
  • Daniel berdoa di tempat yang tersembunyi  (dalam kamar atasnya), tetapi ia tidak merahasiakan diri bahwa ia adalah seorang yang berdoa. Semua orang mengetahui bahwa Daniel adalah seorang pendoa, bahkan musuh-musuhnyapun mengetahuinya. Apakah ada yang tahu bahwa anda adalah seorang pendoa?


Apakah karakteristik dari kehidupan doa Daniel? 


Semua dasar-dasar doa ada di satu ayat ini (ayat 11) yang menggambarkan kehidupan doa Daniel.

 
1. Daniel berkomitmen untuk berdoa. 
Bagaimana komitmen Daniel? Perhatikan bahwa setelah ia mengetahui bahwa hukum yang ditujukan untuk melarang orang berdoa kepada Tuhan ditandatangani dan diberlakukan, Daniel tetap melakukan kebiasaan berdoanya seperti yang biasa ia lakukan setiap hari. Daniel tidak menggelar protes untuk menentang larangan itu, melainkan terus berdoa. Dalam bukunya “Mendekati Allah” Steve Brown menuliskan, "... sebelum anda memulai kerja keras berdoa, anda harus membuat komitmen untuk berdoa, apapun yang terjadi, hingga doa menjadi bagian penting dari hidup anda ... Doa, jika seseorang ingin menjadi sukses dalam hal berdoa, maka orang itu harus menjadikan berdoa sebagai komitmen utama. "P.43,45.


2. Doa adalah ekspresi penyerahan dirinya akan ketergantungannya kepada Allah-Nya. 
Perhatikan bahwa dalam doanya Daniel mengatakan bahwa ia memuji Allahnya (ayat 11) dan bahwa ia membuat permohonan kepada Allah (ayat 12 "...Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya).
Daniel setia kepada Raja Darius. Tapi dia memiliki kesetiaan
yang lebih tinggi kepada Allah. Allah adalah pribadi dan ia mendengar doa umat-Nya. Karakteristik lain dari Allah yang mendengar doa dalam pasal ini. Allah adalah pribadi. Dia mendengar dan menjawab doa. Dia adalah Allah yang hidup (ayat 20). Dia mampu membebaskan umat-Nya (ayat 23). Dia kekal untuk selama-lamanya (ayat 27). Catatan - ayat 27 dengan jelas menyebut "Allahnya Daniel".


3. Daniel menyediakan waktu khusus untuk berdoa. Ada konsistensi dalam kehidupan doanya. 3 kali sehari. 
Lihat Mazmur 55: 17-18 "Tetapi aku berseru kepada Allah, dan TUHAN akan menyelamatkan aku.
  --Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku."
Yesus mengajarkan bahwa kita harus selalu berdoa dan tidak menyerah (Lukas18:1 "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu."). Paulus mengatakan bahwa kita harus berdoa tanpa henti (1 Tesalonika 5:17"Tetaplah berdoa.").


4. Daniel berdoa dengan ucapan syukur. 
Lihat Filipi 4: 6-7 "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.", 1 Tesalonika 5:16-18 Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.


5. Daniel memiliki tempat khusus untuk berdoa. 
Mengapa Daniel berdoa menghadap ke arah Yerusalem? 1Raja-raja 8:1-45 "Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub; sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas. Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
Pada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.
Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya."
Kemudian berpalinglah raja lalu memberkati seluruh jemaah Israel, sedang segenap jemaah Israel berdiri. Ia berkata: "Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang telah menyelesaikan dengan tangan-Nya apa yang difirmankan-Nya dengan mulut-Nya kepada Daud, ayahku, demikian: Sejak Aku membawa umat-Ku Israel keluar dari Mesir, tidak ada kota yang Kupilih di antara segala suku Israel untuk mendirikan rumah di sana sebagai tempat kediaman nama-Ku, tetapi Aku telah memilih Daud untuk berkuasa atas umat-Ku Israel."  Lalu raja melanjutkan: "Ketika Daud, ayahku bermaksud mendirikan rumah untuk nama TUHAN, Allah Israel, berfirmanlah TUHAN kepadanya: Engkau bermaksud mendirikan rumah untuk nama-Ku, dan maksudmu itu memanglah baik; hanya, bukanlah engkau yang akan mendirikan rumah itu, melainkan anak kandungmu yang akan lahir kelak, dialah yang akan mendirikan rumah itu untuk nama-Ku. Jadi TUHAN telah menepati janji yang telah diucapkan-Nya; aku telah bangkit menggantikan Daud, ayahku, dan telah duduk di atas takhta kerajaan Israel, seperti yang difirmankan TUHAN: aku telah mendirikan rumah ini untuk nama TUHAN, Allah Israel, dan telah menyediakan di sana tempat untuk tabut, yang memuat perjanjian yang telah diadakan TUHAN dengan nenek moyang kita, ketika mereka dibawa-Nya keluar dari tanah Mesir."
Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah TUHAN di hadapan segenap jemaah Israel, ditadahkannyalah tangannya ke langit, lalu berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu; Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini. Maka sekarang, ya TUHAN, Allah Israel, peliharalah apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus di hadapan-Ku dan tetap akan duduk di atas takhta kerajaan Israel, asal anak-anakmu tetap hidup di hadapan-Ku sama seperti engkau hidup di hadapan-Ku. Maka sekarang, ya Allah Israel, biarlah kiranya menjadi nyata keteguhan janji yang telah Kauucapkan kepada hamba-Mu Daud, ayahku.
Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini. Maka berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya TUHAN Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba-Mu panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni.
Jika seseorang telah berdosa kepada temannya, lalu diwajibkan mengangkat sumpah dengan mengutuk dirinya, dan dia datang bersumpah ke depan mezbah-Mu di dalam rumah ini, maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan bertindak serta mengadili hamba-hamba-Mu, yakni menyatakan bersalah orang yang bersalah dengan menanggungkan perbuatannya kepada orang itu sendiri, tetapi menyatakan benar orang yang benar dengan memberi pembalasan kepadanya yang sesuai dengan kebenarannya.
Apabila umat-Mu Israel terpukul kalah oleh musuhnya karena mereka berdosa kepada-Mu, kemudian mereka berbalik kepada-Mu dan mengakui nama-Mu, dan mereka berdoa dan memohon kepada-Mu di rumah ini, maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa umat-Mu Israel dan mengembalikan mereka ke tanah yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka.
Apabila langit tertutup, sehingga tidak ada hujan, sebab mereka berdosa kepada-Mu, lalu mereka berdoa di tempat ini dan mengakui nama-Mu dan mereka berbalik dari dosanya, sebab Engkau telah menindas mereka, maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga dan mengampuni dosa hamba-hamba-Mu, umat-Mu Israel, --karena Engkaulah yang menunjukkan kepada mereka jalan yang baik yang harus mereka ikuti--dan Engkau kiranya memberikan hujan kepada tanah-Mu yang telah Kauberikan kepada umat-Mu menjadi milik pusaka.
Apabila di negeri ini ada kelaparan, apabila ada penyakit sampar, hama dan penyakit gandum, belalang, atau belalang pelahap, apabila musuh menyesakkan mereka di salah satu kota mereka, apabila ada tulah atau penyakit apapun, lalu seseorang atau segenap umat-Mu Israel ini memanjatkan doa dan permohonan di rumah ini dengan menadahkan tangannya--karena mereka masing-masing mengenal apa yang merisaukan hatinya sendiri-- maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena engkau mengenal hatinya--sebab Engkau sajalah yang mengenal hati semua anak manusia, -- supaya mereka takut akan Engkau selama mereka hidup di atas tanah yang telah Kauberikan kepada nenek moyang kami.
Juga apabila seorang asing, yang tidak termasuk umat-Mu Israel, datang dari negeri jauh oleh karena nama-Mu, -- sebab orang akan mendengar tentang nama-Mu yang besar dan tentang tangan-Mu yang kuat dan lengan-Mu yang teracung--dan ia datang berdoa di rumah ini, maka Engkaupun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya bertindak sesuai dengan segala yang diserukan kepada-Mu oleh orang asing itu, supaya segala bangsa di bumi mengenal nama-Mu, sehingga mereka takut akan Engkau sama seperti umat-Mu Israel dan sehingga mereka tahu, bahwa nama-Mu telah diserukan atas rumah yang telah kudirikan ini.
Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan musuhnya, ke arah manapun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu, maka Engkau kiranya mendengarkan di sorga doa dan permohonan mereka dan Engkau kiranya memberikan keadilan kepada mereka."

Mari kita perhatikan pula Matius 6:5-7 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan."

Apakah Anda memiliki tempat untuk berdoa? Dimanakah itu?


6. Daniel berlutut saat ia berdoa. Mengapa Anda pikir dia berlutut untuk berdoa? 
Yang penting adalah bukan posisi tubuh, tetapi sikap hati kita di hadapan Allah. 1 Samuel 16:7b " ...
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."


Bagaimana dengan kehidupan doa anda?  Jika anda belum berkomitmen untuk berdoa, marilah kita meneladani sikap taat dan berserah Daniel kepada Allah dengan tekun berdoa dalam segala keadaan.



Sumber : Daniel's Prayer Life_ Daniel 6:10 oleh Wesley Eader untuk SermonCentral.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar