Kondisi Manusia - Seri 1 : Berdosa dan Terkutuk di Hadapan Allah

Mayoritas manusia dan ajaran agama-agama didunia, mengajarkan bahwa umat manusia baik dan mampu berbuat baik. Jika tidak pernah berbuat kejahatan-kejahatan besar seperti membunuh, merampok, memperkosa atau melakukan dosa-dosa besar lainnya, maka seseorang dianggap 'baik', apalagi jika orang ini juga dermawan, suka menolong, banyak memberi sedekah dan lain-lain. Bahkan manusia menilai dan membedakan dosa besar dan dosa ringan. Dosa ringan dianggap manusiawi, dan akan dapat ditutupi dengan banyak berbuat kebaikan-kebaikan. Jika dosanya terlalu besar, maka kebaikan-kebaikannya juga harus diperbanyak supaya setidaknya bisa mengimbangi beratnya dosa yang sudah dilakukan. Atau berusaha agar tidak berbuat dosa dengan menyucikan diri, menghindari godaan-godaan duniawi agar tidak melakukan perbuatan dosa dan bisa hidup 'suci', sehingga bisa masuk surga.


Namun benarkah demikian? Bagaimanakah kondisi / keberadaan manusia yang sebenarnya? 


Inilah apa yang dikatakan Alkitab mengenai hakekat/sifat alami manusia:

bahwa umat manusia adalah berdosa dan terkutuk di hadapan Allah, apakah maksudnya?



 
SEMUA MANUSIA BERDOSA



Sejak kejatuhan manusia pertama kedalam dosa yaitu dosa asal, maka seluruh umat manusia wewarisi sifat dosa dan menjadi berdosa. Istilah "dosa asal" berhubungan dengan dosa Adam yaitu ketidaktaatan yang dilakukannya dengan memakan buah dari Pohon Pengetahuan Baik dan Jahat yang berakibat pada seluruh umat manusia. Dosa asal dapat didefinisikan sebagai "dosa dan kesalahan yang kita semua miliki di mata Allah sebagai akibat langsung dari dosa Adam di Taman Eden."


Dosa Adam telah menyebabkan kita bukan hanya memiliki hakekat/sifat dosa, tetapi juga menjadikan kita tidak layak dan bersalah di hadapan Allah sehingga kita hanya layak mendapatkan hukuman. Karena kita dikandung dengan dosa asal pada kita (Dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Mazmur 51: 5) sehingga menghasilkan kita mewarisi sifat dosa yang sangat jahat, Yeremia 17: 9 menggambarkan hati manusia sebagai "sangat licik, lebih licik daripada segala sesuatu dan sangat jahat." Bukan hanya Adam ditemukan bersalah karena dia berbuat dosa, tetapi kesalahannya dan hukuman atas dosanya (yaitu kematian) menjadi milik kita juga (sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Roma 5:12, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, ... sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa... Roma 5:18,19).


Mengapa kesalahan Adam harus dilihat Allah sebagai kesalahan kita
Karena seluruh umat manusia bibitnya berasal dari Adam (seluruh umat manusia dilahirkan/keturunan dari Adam); sehingga ketika Adam berdosa, dosa itu diwariskan pada seluruh keturunannya dan seluruh keturunnya menjadi berdosa dalam dia.

Bagaimana Allah dapat meminta pertanggungjawaban kepada kita atas dosa yang tidak kita lakukan sendiri? Karena kita bertanggung jawab atas dosa asal yang kita warisi, ketika kita memilih untuk menuruti sifat dosa yang kita warisi itu dengan melakukan perbuatan-perbuatan dosa kita sendiri.

Ketika kita berbuat dosa, berarti kita menyetujui sifat dosa yang kita warisi dari Adam, maka berarti juga kita mengungkapkan kesepakatan kita dengan tindakan berdosa Adam dan Hawa di Taman Eden.  Itulah sebabnya kita bersalah atas dosa asal meskipun bukan kita sendiri yang melakukannya.




DOSA menjadikan SEMUA MANUSIA TERKUTUK


Apakah dosa itu?  

Dosa adalah pelanggaran hukum. 
(Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. 1 Yohanes 3:4; Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Roma 3:23



Dosa adalah kejahatan melawan Allah. 
(Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Daniel 9:5-6; Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya Mikha 2:1 ; Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. Yakobus 3: 6).





Mengapa dosa menyebabkan manusia terkutuk di hadapan Allah?

Dosa mencakup segala sesuatu yang bertentangan dengan sifat Allah yang maha suci dan merupakan kejijikan / kenajisan bagi Allah. Dengan demikian, dosa adalah memberontak/melawan Allah dan keadilan menuntut hukuman mati dan pemisahan dari Allah akibat dosa. 
(Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Roma 1: 18-22; Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Roma 2: 5).


Dosa memisahkan kita dari hadirat Allah.   
("Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." Yesaya 59:2.)

1 Yohanes 1:5 menyatakan :"Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan." Dalam Roma 13:12 perbuatan-perbuatan dosa disebut sebagai perbuatan-perbuatan kegelapan, kegelapan tidak dapat bersanding/berada bersama-sama dengan terang, karena terang itu mengalahkan kegelapan. 


Karena semua orang telah berdosa maka semua orang terkutuk dari hadapan Allah.





 
Sumber : GotQuestions.org dan @Pesan_ Injil
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar