Tujuan Allah dalam Menciptakan Manusia - Bagian 1



Mengapa Allah menciptakan manusia? 





Manusia pertama diciptakan langsung oleh Allah, tanpa / bukan hasil dari hubungan jasmaniah antara laki-laki dan perempuan.

Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Kejadian 2:7

TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kejadian 2:18

Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Kejadian 2 : 21 - 23



Kejadian 2:7 : ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.



Berbeda dengan ciptaan-ciptaan Allah lainnya, manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Manusia dipilih dan diciptakan oleh Allah bagi diri-Nya. Allah memilih manusia bahkan sebelum dunia dijadikan. Dia menginginkan manusia untuk hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya dalam kasih. Dengan demikian, Allah menciptakan manusia untuk kemuliaan-Nya, yaitu, memuliakan nama-Nya, melayani Dia dengan sukacita dan menyembah-Nya dalam roh kebenaran.


Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kejadian 1 : 26-27



Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Efesus 1 : 4



Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" Yesaya 43 : 7
 



Menyembah dan memuliakan Allah berarti manusia harus mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap pikirannya.



Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat? Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Matius 22 : 36 - 40



Dalam Kejadian 1 dan 2, Allah telah menciptakan alam semesta, yang mencakup semua makhluk hidup dan manusia, sebagai mahkota ciptaan. Seandainya Adam dan Hawa taat kepada larangan Allah  dan tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kejadian 2: 16-17), tentu mereka dapat hidup kekal/abadi dalam persekutuan dengan Allah dan dalam kehidupan dan pekerjaan yang menyenangkan di taman Eden.







Ketika itu (sebelum manusia jatuh ke dalam dosa), manusia masih hidup suci, belum dikotori dosa, dan karena manusia masih suci, maka manusia dapat hidup bersama-sama dengan Allah yang suci. Karena manusia masih belum berdosa, ia dapat hidup dekat dengan Allah, dapat berinteraksi secara bebas tanpa hambatan apapun, dapat bercakap-cakap langsung muka dengan muka dengan Allah. Allah memberkati manusia dan memberikan kekuasaan atas binatang dan tumbuhan. Ayat ke 31 menyatakan bahwa Allah melihat segala yang dijadikan-Nya, sungguh amat baik.  Inilah yang dikehendaki Allah, keharmonisan kehidupan yang penuh ketaatan didalam kasih dan kebenaran-Nya. Kehidupan yang terpusat hanya kepada Dia. Dia sendirilah pusat kehidupan itu dan kehidupan manusia adalah dari dan untuk Dia.





Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. Kejadian 1 : 28 -31


 
Baca selanjutnya di Bagian 2 : Apakah tujuan Allah menciptakan manusia?


7 komentar:

  1. Penjelasan masih blm mengena dari judul...tujuan Allah menciptakan manusia...

    BalasHapus
  2. Tujuannya apa? Disitu hanya tertulis bagaimana Tuhan menciptakan manusia bukan apa tujuan Tuhan menciptakan manusia.Apakah untuk sebagai hiburan karena Tuhan sang pencipta atau ingin disembah segala macemnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. TUHAN menciptakan manusia untuk membuktikan bahwa iblis bersalah

      Hapus
  3. Jawaban jelas di kitab Kejadian 2:16.17
    Sangat jelas disana

    BalasHapus
  4. Tidaklah Allah menciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah (dengan mentauhidkan) Allah..... cukup satu kalimat aja

    BalasHapus
  5. Perikop kedua ada ko' penjelasan Tujuan Allah menciptakan manusia,yaitu untuk memuliakan namaNya,melayani Dia dengan sukacita,MenyembahNya dalam roh dan kebenaran...

    BalasHapus
  6. Berdasarkan berbagai renungan diatas, saya menyimpulkan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi saksi kebesaran Tuhan.

    BalasHapus